Monday, 24 June 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 September 2010


Pada periode Dinasti Sui (581-617) dan Tang (618-907), Ajaran Buddha di Tiongkok berkembang menjadi sepuluh aliran, 8 aliran Mazhab Mahayana dan 2 aliran Mazhab Theravada. Pada pertengahan periode Dinasti Tang, perkembangan Mazhab Theravada di Tiongkok mulai meredup, sampai pada akhir periode Dinasti Tang, kedua aliran Mazhab Theravada tidak eksis lagi.

Selanjutnya hanya 8 aliran Mazhab Mahayana yang bertahan hingga sekarang. Dari 8 aliran ini, satu-satunya aliran Zen disebut sebagai “宗門(Zong-meng)”, sedangkan 7 aliran lainnya disebut sebagai “教下(Jiao-xia)”. Mengapa ada pembagian begini? Oleh karena metode pengajarannya tidak sama.

Untuk memasuki aliran Dhyana atau Zen, tidak membutuhkan segala bentuk tulisan. Dengan perkataan lain, aliran ini adalah kelas khusus insan berbakat tinggi, jadi bukan kelas umum. Jadi mereka tidak butuh baca sutra, tidak butuh segala penjelasan maupun tulisan, tetapi langsung menunjuk pada hati manusia, menemukan kembali jiwa sejati mencapai KeBuddhaan, inilah cara yang mereka gunakan.

Metode ini sangat tinggi, waktu yang dibutuhkan juga singkat, pencapaiannya juga cepat, tetapi cuma cocok buat praktisi yang memiliki akar kebijaksanaan tertinggi. Sementara itu bagi praktisi yang memiliki akar kebijaksanaan menengah ke bawah tidak punya bagian, meskipun memaksakan diri untuk melatihnya, juga tidak berdaya memperoleh manfaat.

Tujuh aliran lainnya disebut sebagai “教下(Jiao-xia)”, yang dapat merangkul insan yang memiliki akar kebijaksanaan rendah, menengah dan tinggi. Ibarat jenjang pendidikan itu terdiri dari sekolah dasar, sekolah menengah dan perguruan tinggi. Jadi menuruti jenjang pendidikan tersebut, setahap demi setahap meningkatkan kualitas batin. Demikianlah tujuh aliran ini memakai metode sedemikian rupa, makanya disebut sebagai Jiao-xia.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 September 2010

Delapan Aliran Mahayana Yang Berkembang di Tiongkok Sepanjang Sejarah :


隋唐時代中國佛教有十個宗派,除了成實、俱舍這兩宗是小乘,其他的八個宗都是大乘。唐朝中葉以後小乘就衰了,到唐朝的晚年這兩個宗派就不存在。所以中國是大乘佛教,八大宗,這八大宗禪宗稱宗,其他的七個宗都稱為教,為什麼?教學的方式不一樣。禪宗入門不用文字,也就是說這個宗派學習的人,是天才班,不是普通班。所以他不用經本、不用文字,完全用參究,以後稱為參禪,直指人心,見性成佛,用的是這個方法。這個方法高明,時間短,成就快,可是它的當機只接引上上根人;不是上上根,一般講的上中下根都沒分,他學這個宗他得不到利益。另外七個宗派,教下,它所接引的是上中下三根,就是一般學校,有小學、有中學、有大學,按部就班一年級、二年級慢慢去提升,其他的七個宗派都是這種方式,所以稱為教下。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一四八集)  2010/9/25

 


 

Pada zaman berakhirnya Dharma, satu persatu judul sutra akan lenyap dari peredaran, satu-satunya sutra yang masih bertahan dan yang paling terakhir lenyap dari peredaran adalah “Sutra Usia Tanpa Batas”. 

Maka itu jika membicarakan tentang manfaat yang sesungguhnya, tiada yang dapat melampaui sutra ini, tiada yang dapat melampaui tekad ke-18 dari 48 tekad agung Buddha Amitabha, atau boleh dikatakan dari 48 tekad agung Buddha Amitabha, butir ke-18, 19 dan 20, ketiga butir tekad ini adalah sama pentingnya.

Oleh karena ada sebagian orang yang salah tafsir, mengira bahwa tekad ke-18 adalah yang terpenting sehingga mengabaikan keseluruhan 48 butir tekad. Mereka cuma menghendaki tekad ke-18 saja, di Jepang, sekte ini dinamakan sebagai Sekte Tekad ke-18. Apakah boleh begini?

Sesungguhnya mereka sudah salah tafsir, apakah anda telah berhasil mengamalkan sebutir tekad ke-18? Apakah anda telah sanggup membangkitkan keyakinan secara menyeluruh? Apakah anda telah melimpahkan jasa dengan bertekad terlahir ke Alam Sukhavati?

Anda belum sanggup melakukannya, pikiran masih dipenuhi banyak khayalan (bentuk-bentuk pikiran), bagaimana bisa mencapai KeBuddhaan? Semua ini dikarenakan salah penafsiran terhadap ajaran sutra, kita tidak boleh tidak memahaminya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 September 2010


釋迦牟尼佛的佛法,在這個世間滅了以後只有這一法還在,也就是一切經都滅了,《無量壽經》在,「一切凡聖行無別故,利益真者莫過斯」。講真實利益,無過於這部經,無過於第十八願,或者我們今天講十八、十九、二十這三願,同樣的重要。因為現在有些人他們聽到古人這個說法,他們四十八願也不念,專念第十八願,日本叫本願念佛,能行嗎?他誤會了,你沒有辦法到一即一切,你就產生錯誤。第十八願這一條真做到了嗎?你是不是至心信樂?你有沒有做到心心迴向?沒做到,心裡妄念還那麼多,你怎麼能成得了佛?這都是在經教裡產生誤會,我們不能不懂。這裡頭字字句句真做到,沒有問題,你真的往生了。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一四八集)  2010/9/25