Di dalam sutra Buddha terdapat banyak perumpamaan, salah satu
perumpamaan yang paling banyak digunakan adalah mimpi, bagaikan mimpi,
khayalan, gelembung air dan bayangan. Ketika
sedang bermimpi, kita merasa seolah-olah nyata adanya, tetapi ketika terbangun
apapun tidak ada.
Sekarang kita sedang berada dalam mimpi, makanya anda jangan
menanggapi dengan serius, kalau anda menganggap segala sesuatu nyata adanya,
maka hidupmu akan sengsara.
Para makhluk di enam alam tumimbal lahir, setiap harinya melakukan
hal bodoh, pagi hari bermimpi di siang bolong, mendambakan ini dan mendambakan
itu, selamanya tidak pernah sadar dan tercerahkan.
Siapa yang sudah bangun dari mimpi dan tercerahkan? Buddha dan
Bodhisattva telah bangun dan tercerahkan, Mereka takkan bermimpi lagi, oleh
karena mengetahui bahwa segala fenomena adalah khayalan semu, termasuk tubuh
jasmani diri sendiri, tidak ada satupun yang nyata di dunia ini.
Orang ini telah tercerahkan, dia telah mencapai pembebasan agung.
Kita memberinya gelar sebagai Buddha dan Bodhisattva.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 2 Oktober 2010
佛經比喻講得多,比喻裡頭最多的是夢,夢幻泡影,作夢的時候好像有,醒來的時候什麼也沒有。我們現在是什麼?現在在作夢,夢中,你可別當真,你當真你就苦了。當真怎麼樣?當真你就造業,你這造業冤枉,造業就有報,所以造業是冤枉,受報也冤枉。造的不善業,像做了一個惡夢,嚇得一身冷汗醒過來了,原來是一場夢,不是真的。六道凡夫天天幹這個傻事,天天在做惡夢,白天在做白日夢,從來沒有清醒過。清醒的人是什麼?佛菩薩清醒了,他不再作夢,他知道一切現象假的,自己身也是假的,自己分別執著、起心動念也是假的,沒一樣是真的。這個人覺悟了,這個人解脫了,這個人得大自在,我們稱他作佛、稱他作菩薩。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一五五集) 2010/10/2
Jika anda tidak melepaskan kemelekatan, maka takkan memperoleh
pembebasan, setelah melepaskan kemelekatan barulah dapat memperoleh pembebasan
agung.
Saya masih berada di dunia ini, namun kini sudut pandangku telah
berubah, tempo dulu saya hidup demi diriku sendiri, sekarang saya hidup adalah
demi orang banyak.
Melewati hari demi hari dengan apa adanya, alangkah bahagianya, untuk
apa hidup di dunia ini? Demi melestarikan Buddha Dharma agar dapat berlangsung
lama di dunia ini, demi membantu para makhluk yang kesusahan. Bagaimana caranya
kita membantu para makhluk yang kesusahan? Yakni dengan Buddha Dharma.
Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma 49 tahun lamanya, tiap hari
mengajar, tujuannya adalah demi semua makhluk. Kita menerapkan Buddha Dharma
dalam kehidupan keseharian, agar semua makhluk dapat melihat dan meneladaninya,
ini adalah cara untuk melestarikan Buddha Dharma agar dapat berlangsung
selamanya di dunia. Makanya tanpa keakuan barulah dapat memperoleh pembebasan.
Saya teringat pada sebuah buku karya Master Le Guan yang membahas
tentang kisah mukjizat seorang Bhiksu yang dijuluki Jinshan Huofo (Buddha Hidup
Jinshan).
Suatu hari Jinshan Huofo kedatangan seorang hartawan yang hobi pergi
meramal nasib. Hari itu dia tampak begitu ceria, mungkin baru pulang dari
meramal nasib dan peramal mengatakan bahwa nasibnya sedang mujur. Mendengar
ucapan hartawan ini, Jinshan Huofo tertawa terbahak-bahak lalu berkata “Saya
juga bisa meramal nasib lho”.
Master Le Guan yang ikut hadir di sana jadi bertanya, “Apa benar anda
bisa meramal nasib?”. Jinshan Huofo menjawab : “Tentu saja. Sesungguhnya di
dunia ini hanya ada seorang peramal jitu”. “Siapakah dia?”.
Jinshan Huofo menjawab : “Buddha Sakyamuni. Beliau tidak hanya dapat
meramal nasibmu, bahkan nasib seluruh anggota keluargamu, nasib satu negara dan
nasib seluruh dunia”.
Kemudian Huofo menjelaskan kebenaran dari meramal nasib, apa yang dimaksud
dengan nasib? Nasib itu berasal dari karma yang diperbuat, anda berbuat baik
akan mendapat balasan baik, berbuat jahat akan mendapat balasan buruk.
Jadi anda cuma perlu tepuk dada tanya hati sendiri, maka anda sudah
bisa memprediksi bagaimana nasibmu hari ini dan kelak, buat apa bertanya pada
orang lain? Anda pasti ditipu orang lain.
Setelah mendengar wejangan dari Huofo, hartawan ini berkata : “Betul
Huofo, entah sudah berapa banyak uangku ludes buat para tukang ramal”.
Kalau anda ingin mengetahui masa depanmu, maka tidak perlu bertanya
pada orang lain, tepuk dada tanya hati sendiri, apa niat pikiranmu? Jadi tidak
perlu lihat hari baik dan hari buruk, apa yang boleh dilakukan dan apa yang
tabu harus dihindari, semua ini tidak perlu, oleh karena hatimu sendirilah yang
paling jelas, berkah atau petaka yang akan hadir di depan matamu.
Apabila niat pikiranmu yang timbul adalah benar, maka hidupmu akan
bebas tanpa rintangan, hari-harimu
senantiasa sejahtera! Sebaliknya bila niat pikiranmu yang timbul masih memiliki
niat terselubung demi kepentingan pribadi, maka musibah pun membuntuti.
Demikianlah wejangan dari Jinshan Huofo guna mencerahkan dirimu.
Jinshan Huofo adalah julukan yang diberikan pada Master Miaoshan yang tinggal
di Vihara Jinshan. Meskipun penampilannya serupa dengan Jigong, selalu
gila-gilaan, namun wejangannya mengandung kebenaran agung.
Dunia sekarang dilanda kekacauan dan manusia tidak punya rasa aman,
bencana terjadi di mana-mana, lingkungan alam mengalami perubahan ekstrim, semua
orang jadi tertumpu perhatiannya pada apa yang disebut sebagai berkah dan
petaka.
Kita harus mematuhi nasehat yang diberikan Jinshan Huofo, dengan
demikian hati pun jadi tenang. Asalkan niat pikiran yang timbul adalah murni baik
tanpa maksud terselubung, maka bencana dan musibah pun takkan sudi berdekatan
denganmu!
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 2 Oktober 2010
Kisah Buddha Hidup Jinshan
:
Kutipan Ceramah Master Chin
Kung 23 Juli 2010
你不放下你就不自在,放下就得大自在,你把這個參透你就放下了。我身還在這個世間,身在世間觀念變了,從前在這個世間是為我,現在這個世間是為人。身體活在世間活一天算一天,快樂無比,活著這一天幹什麼?為正法久住,為苦難眾生,沒有別的。用什麼來救苦救難、來幫助苦難眾生?用佛法。釋迦牟尼佛四十九年天天教學,就是為眾生。我們把佛法做出來給人看,這是正法久住。沒有自己才自在,有自己就不自在了。
我曾經記得過去在台灣看到一本書,樂觀法師作的,金山活佛那些奇異的故事。有一次金山活佛有一個在家的信徒,是很有錢的富貴人家,對法師非常尊重,喜歡看相算命。那一天看了相的時候,很高興的回來,大概算命的給她講她命是好命,將來大富大貴、兒孫滿堂,她很開心。她給活佛報告,活佛聽了哈哈大笑,「算命這玩意兒我也會。」那天樂觀法師在,樂觀法師就問金山活佛,「真的嗎?活佛,你真的會算命嗎?」「真的,一點也不假!世間算命靠不住。世間有一個人算命,算得最好的,一絲毫不差的。」「誰?」他說「釋迦牟尼佛。我算命不但算你一個人,我能算你一家的命、算一國的命,我可以算全世界的命。」給他說出算命一個道理,命是什麼?命由業生,你造業,你造善業你得善報,你造惡業你得惡報。最後說穿了什麼?你只要問你自己的心,你就曉得,何必去問別人?都被人騙了。這個話他那個信徒聽懂了,她說「佛爺,你早不說,你看我冤枉作冤大頭,被人騙多少錢去了。」真的,你還要去問自己前途,不用問,只問存心,你起心動念是什麼?不要問吉凶禍福,你完全明瞭。如果你的起心動念純正,你哪有不自在、哪有不吉祥的!你起心動念還有自己私心在裡頭,那就是災難。這個說得好,讓你真正覺悟。那是當年金山寺的妙善法師,那很了不起,雖然表演得像濟公一樣,瘋瘋癲癲的,給你說幾句話有大道理在。在現前這個世界動亂不安,災變異常,大家對於吉凶禍福都很關心,我們要是聽到金山活佛這個開示,心就踏實。起心動念純淨純善,你怎麼會有災難!哪有這種道理。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一五五集) 2010/10