Thursday 11 July 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Oktober 2010 (Bgn 2)


Hari ini kita membangkitkan niat pikiran, berharap semoga Buddha dan Bodhisattva hadir di hadapanku, lantas apakah dapat terwujud? Tentu saja Buddha dan Bodhisattva akan datang dan hadir di hadapanmu. Kapankah Mereka akan hadir? Sesuai dengan keinginanmu.

Lantas kenapa kita tidak melihat kehadiranNya? Oleh karena kekotoran batin dan tabiat kita yang terlampau berat, yang telah menghalangi penglihatan kita, jadi meskipun Mereka hadir di hadapan kita, melihat diri kita,  namun sayangnya kita tidak dapat melihatNya.

Kita memohon supaya Buddha dan Bodhisattva melindungi diri kita, Mereka langsung memberkati diri kita, tetapi apabila kita memiliki rintangan karma, maka Buddha dan Bodhisattva tidak berdaya membantu kita. Jadi harus menunggu sampai kapan? Setelah rintangan karma lenyap, barulah permohonan kita dapat terkabul.

Hal inilah yang diberitahukan Master Zhangjia kepada diriku, beliau berkata “Di dalam pintu Buddha, segala permohonan pasti dikabulkan”. Lantas kenapa kita sudah giat berdoa tapi juga tidak terkabul.

Master Zhangjia menjawab, bukan tidak dikabulkan, tetapi dikarenakan anda memiliki rintangan karma, setelah rintangan karma tereliminasi, barulah permohonanmu terkabul. Di dalam Buddha Dharma disebut dengan istilah jodoh sudah masak.

Jadi kapan jodoh itu bisa masak, hal ini juga bisa ditentukan diri sendiri, oleh karena benih karma itu ditanam oleh diri sendiri, diperbuat oleh diri sendiri, tidak ada urusannya dengan orang lain.

Hal ini serupa dengan yang dikatakan insan zaman dulu sebagai “Ketika bertemu masalah, jangan salahkan orang lain, tapi lakukan introspeksi diri”, semua kejadian yang kita alami adalah hasil perbuatan sendiri.

Kalau kita menyalahkan orang lain, juga menuduh Buddha dan Bodhisattva tidak memberkati, Leluhur tidak melindungi, semua ini menciptakan karma buruk. Mana ada Leluhur yang tidak menyayangi keturunannya? Mana ada Buddha dan Bodhisattva yang tidak ber-Maitri Karuna?

Diri sendiri memiliki rintangan karma, makanya Buddha sudah memberkati tapi kita sendiri yang tidak berdaya menerimanya, bahkan rintangan karmamu malah memberontak, melawan dan menolaknya, beginilah kebenarannya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Oktober 2010


我們今天起心動念想佛菩薩,佛菩薩來不來?來。在哪裡?你想他的時候他就在你面前。為什麼見不到?我們的煩惱習氣太重,障礙住了,不是他沒有來,他來了,見不到;他見到我們,我們沒見到他。我們的願求,希望佛菩薩保佑,他真的加持你,可是我們如果要造作惡業他也無可奈何,為什麼?幫不上。到什麼時候能幫上?你的業障消了,我們所希求的感應就現前。這是早年章嘉大師告訴我的,他跟我講「佛氏門中,有求必應」,講這樁事情,真的,絕不是假的。那我們有很多想求的都沒有感應,沒求到。老師說不是求不到,是你有業障,業障懺除,你所希求的都出現。在佛法叫時節因緣,這個時節因緣是自己決定、自己造成的,問題不在外。真的,應了古人的一句話,「行有不得,反求諸己」,全是自作自受。如果我們怨天尤人說佛菩薩不靈、祖宗沒有保佑,那是造罪業。祖宗哪有不愛後代的?沒有這個道理;佛菩薩哪有不慈悲的?自己造的業障,人家加持力量加不上,你業障抗拒,是這麼個道理。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一六一集)  2010/10/9




 

Kalau permohonan kita tidak terkabul, maka kita perlu melakukan introspeksi diri, kita mesti bertobat, setelah rintangan karma tereliminasi, barulah doamu dapat terkabul.

Untuk melakukan pertobatan guna menghapus rintangan karma, bukanlah dengan bakar dupa dan bersujud di hadapan rupang Buddha dan Bodhisattva, ini takkan ada gunanya. Lantas bagaimana seharusnya?

Untuk menghapus rintangan karma itu mesti memulainya dengan membersihkan hati dan pikiran. Bagaimana caranya untuk bertobat?  Inilah yang disampaikan Master Zhangjia sebagai “Tidak mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya”, begini barulah disebut sebagai pertobatan.

Jadi janganlah hari ini bilang bertobat, esoknya kambuh lagi tabiat jeleknya, hal ini tidak diperbolehkan, takkan ada mukjizatnya. Bila benar-benar sudah tercerahkan, benar-benar telah kembali ke jalan yang benar, barulah masalah ini dapat teratasi.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Oktober 2010


求有不得,那我們就要反省,我們就要修懺悔,業障懺除,你所求的就滿願。要真正懺除,不是在佛菩薩面前跪著磕頭燒香禱告,那懺除不管用。從哪裡懺除?從自己心地上懺除。怎麼個懺法?這是章嘉大師教的,「後不再造」,那叫真懺悔。真的懺悔了,明天老毛病又起來了,這個不可以,這個不會有感應。真正覺悟、真正回過頭來,這問題才真解決。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一六一集)  2010/10/9

 


 

Kita belajar untuk diri sendiri dan menyelamatkan orang lain, yang paling penting adalah belajar untuk diri sendiri, sedangkan upaya menyelamatkan orang lain hanya sambilan saja, dengan kata lain untuk menjalin jodoh Dharma.

Dalam menjalin jodoh Dharma, harus memiliki kebijaksanaan dan Maitri Karuna. Ketika melihat orang lain melakukan kesalahan, janganlah taruh di hati, mengapa demikian?

Ini sudah lumrah, sama sekali tidak mengherankan. Kalau taruh di hati, maka kita akan mengalami kemerosotan batin, oleh karena mencemari kesucian hati kita.

Oleh karena tidak menaruhnya di hati, maka dengan sendirinya juga takkan menaruhnya di mulut, takkan melontarkan kritikan, menciptakan Vaci-Kamma (perbuatan yang dilakukan melalui ucapan), kalau taruh di hati disebut Mano-Kamma (perbuatan yang dilakukan melalui pikiran).

Hendaknya meneladani Sang Buddha memandang semua makhluk, yakni semua makhluk sesungguhnya adalah Buddha. Meskipun pelaku kejahatan yang jatuh ke Neraka Avici, oleh karena kesilapan sesaat, setelah masa hukumannya selesai, dia akan kembali lagi ke alam manusia, hendaknya menggunakan sikap mental begini memandang dirinya, jangan sampai timbul kebencian di hati. 

Tidak ada satupun fenomena yang terjadi, yang bukan merupakan peragaan, pelaku kejahatan juga sedang menampilkan peragaan untuk diperlihatkan kepada diriku, supaya saya dapat memetik pelajaran dari dirinya.

Lihatlah dia sedang menampilkan peragaan untuk diperlihatkan padaku, dia menciptakan karma buruk dan akibatnya jatuh ke Neraka menjalani siksaan, bukankah dia sedang memperingatkan diriku supaya meningkatkan mawas diri?

Melalui peragaannya, dia berusaha menyampaikan pada diriku, supaya jangan sesekali membangkitkan niat pikiran jelek, jangan sampai berbuat jahat, bukankah dia juga adalah guruku? Hendaknya berterimakasih padanya, mana boleh malah membenci dirinya!

Maka itu kita harus belajar untuk memandang setiap insan di dunia ini adalah orang baik, setiap hal adalah hal yang baik, tak peduli orang baik atau orang jahat, suka maupun duka, semuanya adalah hal yang baik.

Kebenaran ini, cara melatih diri begini, tercantum di dalam “Avatamsaka Sutra”, dimana Sudhana-kumara berkunjung dan belajar pada 53 orang kalyanamitra, makanya dalam satu masa kehidupan, dia berhasil menyempurnakan KeBuddhaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Oktober 2010


我們自學跟化他,自學是主要的,化他是附帶的,化他實在講,就是結法緣。結法緣要有智慧、要有慈悲。眾生有過失,不要放在心上,為什麼?那是自然的,一點都不奇怪。放在心上,我們就墮落,我們就錯了,為什麼?他染污了我們的清淨心。根本不放在心上,自然就不放在口上,口裡面批評,造口業、造惡業,放在心上是意業,那就錯了。一定要像佛看眾生一樣,佛怎麼看眾生?一切眾生本來是佛,造作阿鼻地獄罪業,你看起來也很可愛。可見他一時糊塗,他要到阿鼻地獄去一趟再回來,要用這種心去看,不可以有怨恨心。沒有一樣不是表法的,他在我面前是他對我表法,我在這裡受教育。你看,他做給我看,他造作什麼惡業,他下地獄受罪去了,這不是給我看的嗎?這是告訴我,我絕對不能有這個念頭、不能有這個行為,他不是我的老師嗎?感恩還來不及,怎麼能報怨!所以一定要學的,這個世間人人是好人,在我的心目當中;事事是好事,無論正面反面、善的惡的、順境逆境,統統是好事。這個道理、這種修行就是《華嚴經》善財童子五十三參,所以他一生圓滿成佛,在境界裡面修得清淨平等覺,這個重要。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一六一集)  2010/10/9