Tuesday 16 July 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Oktober 2010 (Bgn 1)


Apa yang dimaksud dengan keterampilan melafal Amituofo? Yakni dengan melafal Amituofo untuk menyingkirkan segala bentuk pikiran, inilah yang dimaksud dengan keterampilan. Saat melafal Amituofo, di dalam hati tiada keraguan, tidak terpencar, tidak terputus, inilah yang dimaksud dengan keterampilan.

Praktisi sekalian hendaknya mengingat bahwa yang dimaksud dengan melafal berkesinambungan tidak terputus, adalah di dalam hati, jadi bukanlah mulut yang melafal tanpa henti, namun di dalam hatimu, lafalan Amituofo tidak boleh terputus.

Ada orang yang bertanya, apa bedanya lafalan di mulut dan lafalan di hati? Sebagian orang mengatakan, ketika mulutnya berhenti melafal, maka hatinya juga ikut berhenti. Inilah yang disebut sebagai melafal tidak pakai hati. Padahal sesungguhnya yang paling penting adalah di dalam hati harus ada Buddha.

Di dalam “Surangama Sutra Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan” tercantum, “Mengingat dan melafal Amituofo, baik pada saat sekarang maupun kelak, pasti bersua dengan Buddha Amitabha”.

Coba amati aksara Mandarin “=nian=melafal”, bila dipisahkan aksara atas dan aksara bawahnya akan menjadi “=jin=sekarang” dan “=xin=hati”, yakni hati yang sekarang, hati saat ini, jadi di hati mesti ada Buddha Amitabha, barulah disebut melafal Amituofo.

Kalau cuma melafal di mulut saja, hal ini serupa dengan ucapan praktisi zaman dulu sebagai “Melafal Amituofo dengan tidak terfokus”, maksudnya hati memikirkan hal-hal lainnya, maka “melafal sampai tenggorokan pecah pun juga sia-sia”, dalam sehari melafal sebanyak apapun juga tiada gunanya, oleh karena yang penting di dalam hati harus ada lafalan Amituofo. Makanya hati kita harus memuat lafalan Amituofo.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Oktober 2010

Catatan :
Di hati mesti ada Buddha Amitabha, bukanlah berarti melakukan visualisasi, oleh karena melakukan visualisasi adalah hal yang sangat membahayakan,  mengapa tidak boleh melakukan visualisasi, silahkan baca di :


功夫是什麼?功夫是把你的妄想雜念給念掉,那就是功夫。念佛的時候,心裡面沒有懷疑、沒有夾雜、沒有間斷,這叫功夫。諸位要記住,心裡那個佛沒有間斷,不是口裡念的,口裡念的斷了沒有關係,你心裡那個佛不能間斷。有人問,這心裡佛跟口上的佛有什麼分別?好像一般人講,我口裡不念,心裡佛就斷了。實在講,有口無心,那就沒佛,最重要是心裡有佛。《大勢至菩薩念佛圓通章》上說,「憶佛念佛,現前當來必定見佛」,那個念是心上有。你看中國這個念字,會意,上面是今,今天的今,下面是心,就是現在的心,現前這個心,心上真有,叫念。心裡沒有,那不叫念,口念不行。古人有句話說得好,「口念彌陀心散亂」,心裡胡思亂想,「喊破喉嚨也枉然」,一天念得再多都沒用,最重要是心上真有。所以我們要把這個心,把阿彌陀佛裝在心上。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一六五集)  2010/10/13

 


 

Kalau cuma melafal Amituofo di mulut saja, hal ini serupa dengan ucapan praktisi zaman dulu sebagai “Melafal Amituofo dengan tidak terfokus”, maksudnya hati memikirkan hal-hal lainnya, maka “melafal sampai tenggorokan pecah pun juga sia-sia”, dalam sehari melafal sebanyak apapun juga tiada gunanya, oleh karena yang penting di dalam hati harus ada lafalan Amituofo. Makanya hati kita harus memuat lafalan Amituofo.

Makna ini sulit dipahami, di sini saya mengambil sebuah perumpamaan supaya praktisi sekalian dapat lebih memahaminya. Tempo dulu ketika saya masih menetap di Jingmei, Taiwan, saat Imlek tiba, ada seorang lansia (Oma)  datang bertamu dan memberitahukan padaku : “Master Chin Kung, kini keterampilanku dalam melafal Amituofo sudah cukup lumayan”.

Saya bilang padanya : “Sungguh sulit diperoleh!”

Lansia ini melanjutkan lagi : “Saya sudah melepaskan segala kemelekatan, cuma satu-satunya cucuku yang lucu, saya tidak sanggup melepaskannya”.

Lihatlah, dia mengaku tidak sanggup melepaskan kemelekatan pada cucunya. Kemudian saya bilang padanya : “Kalau begitu ganti saja kemelekatan pada cucumu menjadi melekat pada Buddha Amitabha, dengan demikian anda pasti bisa berhasil”.

Lihatlah, lansia ini tidak melafal nama cucunya, setiap harinya dia melafal Amituofo, namun di hatinya memikirkan cucunya, hal inilah yang merintangi dirinya terjalin dengan Buddha Amitabha.

Dia mengaku telah memiliki keterampilan melafal Amituofo yang cukup lumayan, padahal sesungguhnya bukanlah demikian. Jadi meskipun tidak melafal di mulut, namun ada di hati, begini barulah disebut keterampilan yang sesungguhnya! Sedangkan lansia itu tidak melafal nama cucunya, tetapi hatinya selalu memikirkan cucunya.

Dari perumpamaan ini, praktisi sekalian dapat memahami bahwa, di dalam hati mesti ada lafalan Amituofo, selain sepatah Amituofo takkan ada hal lainnya lagi, barulah disebut sebagai melafal Amituofo, upayamu untuk terlahir ke Alam Sukhavati takkan ada masalah, tidak butuh bantuan orang lain membantu  melafal Amituofo, hal ini mesti kita pelajari. Melafal Amituofo adalah melafal di hati dan bukan cuma di mulut saja.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Oktober 2010


心裡沒有,那不叫念,口念不行。古人有句話說得好,「口念彌陀心散亂」,心裡胡思亂想,「喊破喉嚨也枉然」,一天念得再多都沒用,最重要是心上真有。所以我們要把這個心,把阿彌陀佛裝在心上。

  這個意思很難體會,我們從一個比喻上諸位就明瞭。我過去有一年,在台灣,還住在景美,這是早年。過年的時候,有一個老居士,是我們圖書館的老同修來拜年,告訴我,她說:淨空法師,我現在念佛的功夫很不錯了。我說:難得!她說:我什麼都放下了,就是孫子放不下。你看看她說孫子放不下。我就告訴她:妳能把阿彌陀佛跟妳孫子調換一下,妳就成功了。你看,她沒有天天念孫子,她天天念阿彌陀佛、阿彌陀佛,心裡孫子沒放下,心裡有個孫子,那就把阿彌陀佛障礙住了。自己說功夫不錯,還是不行,隔了一層。心裡面真有,口裡沒有,真功夫!她口裡沒有念著孫子,她心裡真有。從這個比喻,諸位就能夠體會到,你心裡真有阿彌陀佛,除阿彌陀佛之外什麼都沒有,你一句佛號不念,你是真念佛,你往生決定沒有問題,不需要人助念,這是我們應當要學習的。念是今心,不是口念。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一六五集)  2010/10/13


 

 

Dalam menjalankan misi mencerahkan diri sendiri dan orang lain, kuncinya terletak pada aksara “=yuan=tekad”. “Tekad besar dapat memunculkan kekuatan besar”, perkataan demikian, pada masa kini, juga dilontarkan keluar oleh para ilmuwan, jika anda membangkitkan tekad besar, bukan saja dapat mewujudkan keberhasilan bagi diri sendiri, namun juga dapat menolong orang lain.

Kini bencana menjadi fenomena umum di seluruh dunia, para ilmuwan mengusulkan sebuah slogan yang berbunyi “Saya bisa melakukannya”, yakni menyelamatkan diri sendiri, menyelamatkan keluarga, menyelamatkan masyarakat, menyelamatkan negara, menyelamatkan dunia, menyelamatkan Planet Bumi, saya dapat melakukannya, makanya harus yakin pada diri sendiri.

Asalkan kita tidak memikirkan diri sendiri, maka ini akan menjadi sebuah kekuatan yang besar. Saya selalu memikirkan kepentingan masyarakat di seluruh dunia, memikirkan seluruh umat manusia, memikirkan Planet Bumi beserta seluruh isinya, asalkan kita berpikir sedemikian rupa, maka kelapangan hati pun bertambah luas, mentalitas atau sudut pandang kita pun akan ikut berubah, jangan lagi memikirkan diri sendiri, oleh karena diri sendiri sudah termasuk di dalamnya.

Kita melihat sosok Bhiksu Dharmakara (nama Buddha Amitabha ketika masih melatih Jalan Bodhisattva), beliau merupakan teladan terbaik bagi kita semuanya, beliau tidak pernah memikirkan diri sendiri, upayanya mendirikan Alam Sukhavati bukanlah diperuntukkan bagi dirinya sendiri, tetapi demi kepentingan semua makhluk, ibarat membangun sebuah gedung sekolah, guna membantu orang banyak, bukan diperuntukkan bagi diri sendiri.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Oktober 2010


可見自覺覺他的關鍵,這個願字是自行化他的關鍵。「大願能生大力」,這句話,現代的科學家也說出來了,你真正發這個大願,不但能成就自己,也能夠幫助別人。現在社會動亂,災難頻繁,科學家提出一個口號,「我能做到」,做到什麼?救自己、救家庭、救社會、救國家、救世界、救地球,我能,得相信自己,這是真的,不是假的。只要我們常常想著,不要想自己,想得愈大,力量就愈大。我想到整個世界的社會,想到全人類、想到整個地球,我們只要想這些,心量就大了,心態就改變過來,不要想著自己,自己自然在其中。我們在此地看法藏比丘,他是我們最好的榜樣,他沒有想自己,建立極樂世界不是為自受用,完全為他受用,就好像建一個學校,幫助別人的,不是為自己。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第一六五集)  2010/10/13