Kita tahu bahwa Buddha Sakyamuni menyampaikan ajaran sesuai dengan
kemampuan pencerapan masing-masing individu. Dengan perkataan lain, setiap
orang tidak mungkin belajar sekaligus beragam judul sutra dan pintu Dharma.
Ketika anda memiliki keraguan dan memohon bimbingan pada Buddha
Sakyamuni, Sang Buddha hanya mengajarimu satu pintu Dharma saja, asalkan anda
dapat menguasai satu metode ini, maka semua pintu Dharma lainnya dapat dipahami
dengan sendirinya, inilah yang disebut dengan menyelami Tripitaka.
Seluruh pintu Dharma adalah setara, tidak ada yang lebih tinggi maupun
lebih rendah, asalkan berhasil menguasai satu judul sutra maka seluruh sutra
lainnya bisa dipahami dengan sendirinya.
Tetapi apabila anda mengatakan masih ada satu atau dua judul sutra yang
belum bisa dipahami, maka pencapaianmu adalah palsu.
Di dalam buku berjudul “Wen Chao” atau catatan Master Yin Guang,
terdapat banyak perumpamaan sedemikian rupa. Salah satunya mengisahkan tentang
pengalaman seorang praktisi Zen yang telah melatih diri selama bertahun-tahun.
Dia mempelajari buku aliran Zen yang berjudul “Wu Deng Hui Yuan” yang
berisi kisah perumpamaan lebih dari 1700 orang praktisi yang berhasil mencapai
pencerahan, metode yang digunakan masing-masing praktisi tidaklah sama.
Praktisi ini begitu berminat pada metode Zen, mempergunakan waktu
beberapa dekade lamanya untuk mempelajarinya. Dia menulis sepucuk surat kepada
Master Yin Guang. Dia bilang 1700 perumpamaan tersebut sudah hampir berhasil
dikuasainya, telah memahaminya, masih tersisa beberapa topik yang jadi
persoalan.
Master Yin Guang membalas suratnya dengan mengatakan, terutama untuk
materi aliran Zen, satu tercerahkan maka segalanya tercerahkan, apabila dari
1700 perumpamaan tersebut, ada satu perumpamaan saja yang berhasil dikuasai dan
dipahami, maka seluruh perumpamaan lainnya pasti bisa dipahami dengan
sendirinya. Anda bilang sudah hampir memahami semuanya, tetapi masih tersisa
satu atau dua topik yang belum dipahami, ini menunjukkan bahwa anda tidak
mengerti keseluruhannya.
Praktisi ini akhirnya tidak belajar ajaran Zen lagi, melepaskan metode
Zen, lalu mengikuti Master Yin Guang melafal Amituofo.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 9 September 2010
我們知道世尊當年在世講經教學無不是應機說法,換句話說,一個人不可能學很多部的經典跟法門,你有疑惑,向世尊去請教,他只教你一個方法,你能把這個方法修好,一切法全得到了,這才叫深入經藏。無論哪一部經典,法門平等,無有高下,所以一部經通一切經就通了。如果你說一切經都通了,還有一、二部不通,那是假的。
印光大師《文鈔》裡面這種例子很多。我是早年初學,老師指定這個功課讓我們自己學習。曾經有一個人,這修禪的,用了不少年的工夫,禪宗《五燈會元》裡面有一千七百條,叫公案,用我們現在講,是開悟的例子,一千七百多人開悟的例子,方法各個不相同。這個人對於禪很有興趣,花了幾十年,他寫了一封信給印光大師,他說一千七百條公案他差不多都參透了,都明白了,只還有幾條有問題。印光大師回他的信說,特別是宗門的東西,一悟一切悟,如果你這一千七百條公案有一條參透、明白了,你全都明白了,你說你差不多都明白,還有一、二條沒有參透,你完全沒有明白。這個人以後就不學禪了,把禪放下跟印光大師念阿彌陀佛。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一三八集) 2010/9/9
Ketika kita menemukan kembali jiwa sejati, maka tidak ada lagi yang tidak dapat dipahami. Oleh karena segala Dharma (kebenaran) mengalir dari dalam jiwa sejati (Jiwa KeBuddhaan).
Asalkan menemukan kembali jiwa sejati, tak peduli anda pernah belajar
atau tidak, tak peduli itu adalah Buddha Dharma maupun Dharma duniawi, segala
ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak ada satupun yang tidak anda pahami, andaikata
masih ada satu hal saja yang tidak bisa dipahami, ini berarti anda belum menemukan
kembali jiwa sejati. Jadi menemukan kembali jiwa sejati, tidak bisa dijadikan
penampilan luar semata.
Selama ini jiwa sejati kita telah tersesat sehingga kita tidak dapat
menemukannya kembali. Banyak orang yang tidak memahami hal ini sehingga
melakukan tindakan berdusta, walaupun bukan sengaja, tetapi demi gengsi atau
keangkuhannya, jadi bukan sengaja mengelabui orang lain. Dia belum mencapai
kesucian tetapi mengaku diri sendiri telah mencapainya, belum menguasai ajaran
sutra tetapi menganggap diri sendiri telah berhasil menguasainya.
Tempo dulu saya pernah bertemu dengan seorang praktisi wanita yang
merupakan istri sahabat baikku. Ketika mendengar saya mulai belajar Ajaran
Buddha, dia begitu gembira dan mengundangku berdiskusi ke rumahnya.
Dia mengaku bahwa dirinya
telah mencapai tingkatan kesucian tertinggi Arahat. Saya mencoba menjelaskan
kebenaran padanya, tetapi dia tetap bersikukuh pada pendiriannya.
Akhirnya saya jadi tak berdaya, lalu bilang padanya, ada empat
tingkatan kesucian yang dicapai oleh praktisi Aliran Theravada, yakni
Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat.
Seorang praktisi yang berhasil mencapai Sotapanna, dari enam jenis
kemampuan gaib, dia telah berhasil memulihkan dua jenis kemampuan gaib
tersebut. Sedangkan Arahat telah berhasil memulihkan enam jenis kemampuan gaib.
Sotapanna memiliki dua jenis kemampuan gaib yakni Mata Dewa dan
Telinga Dewa. Mata Dewa mampu melihat keadaan di luar walaupun dibatasi oleh
tembok.
Di samping rumahnya mengalir sebuah sungai kecil, di kedua sisi
sungai terdapat jalan setapak yang bisa dilewati. Saya bertanya padanya, apakah
anda dapat melihat keadaan di luar rumah anda? Dia bilang tidak bisa.
Saya bilang, kalau begitu pencapaianmu adalah palsu, cuma dibatasi
selapis dinding saja, anda sudah tidak mampu melihat kondisi di luar sana,
bahkan Mata Dewa pun belum dimiliki! Dengan demikian barulah dia menyadari
kesilapannya. Dia tidak bermaksud membohongi orang lain, hanya saja salah
penafsiran.
Sejak dulu hingga sekarang, kasus begini ada banyak sekali, tak
peduli yang dialami oleh praktisi awam maupun praktisi non awam.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 9 September 2010
Penjelasan Enam jenis kemampuan gaib
:
真正見性的時候哪有還不懂的東西?沒這個道理。這個理現在我們明白了,為什麼?一切法不離自性,只要你見了性,不管你學過的、沒有學過的,是佛教的、或者是其他宗教的,乃至於世間所有什麼學術,像今天這些科學技術,沒有一樣你不知道,你要有一樣不知道,你沒有見性,見性不是這個樣子。這是諸位不能不知道的一個事實例子。
為什麼?這個世間的人迷失自性很深,並不知道。他也不是故意去騙人,這在佛法有一個名詞,叫增上慢,這種傲慢,不是真的要想騙人,他沒有證得,他自己以為證得了,經教沒有悟入,以為自己悟入了。我在早年還遇到一個人,是我們一個好朋友的夫人,這個好朋友也算是我們的長官,但不是直接管轄我們的,我們機關裡面的一個將軍,他的夫人也學佛。我一學佛她就很歡喜,有一天找我到她家裡,她堅持她已經證得阿羅漢果,我怎麼講她都搖頭,我真的證得了,不是假的。到最後我搞得沒辦法了,我就告訴她,初果須陀洹六種能力就恢復兩種,阿羅漢是六種都恢復,這叫六神通,六通,我說初果須陀洹就有能力,有天眼通、有天耳通。天眼通什麼?牆壁外面的他都能看見。她住宅旁邊是一條小河,兩邊是一條走道,我說我們坐在這個地方,她正好對著大門的這一邊,沒有窗戶,我說外面人的行動妳有沒有看見?她說沒看見。我說那是假的不是真的,隔一道牆妳都沒有能力看過去的話,妳哪來的天眼通!我說阿羅漢有天眼通、天耳通、他心通、宿命通、神足道、漏盡通,那是真阿羅漢。這樣她才服了。所以她那個不是欺騙我們,她是誤會。
這樣的人自古以來很多,不但在家,出家人也不例外。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一三八集) 2010/9/9
Ada sebuah perumpamaan di dalam aliran Zen, yakni kisah Dhyana Master
Baizhang dan rubah liar, rubah ini dulunya adalah seorang Bhiksu yang setelah
meninggal dunia jatuh ke Alam Binatang.
Bhiksu ini semasa hidupnya, suatu kali ketika sedang memberi ceramah,
ada yang bertanya padanya, dia memberi jawaban secara sembarangan.
Orang itu bertanya padanya, apakah praktisi agung masih mengalami
Hukum Sebab Akibat? Dia menjawab tidak mengalami Hukum Karma lagi. Oleh karena
memberi jawaban yang salah, setelah meninggal dunia, Bhiksu ini jatuh ke Alam
Binatang menjadi rubah liar, sebanyak 500 masa kehidupan. Mengapa demikian?
Oleh karena memberi jawaban yang menyesatkan orang lain, persoalan
ini sangat berat! Rubah ini pada masa kelahiran lampaunya masih ada melatih
diri, juga merupakan seorang Bhiksu, selama 500 kali kelahiran, akhirnya
berhasil menjelma jadi manusia, tidak gampang.
Wujudnya adalah seorang lansia dengan rambut dan janggut yang telah
memutih. Ketika Master Baizhang memberi ceramah, setiap hari lansia ini datang
mendengarnya. Semua hadirin tidak tahu jati diri lansia ini, hanya Master
Baizhang yang mengetahui bahwa lansia ini bukanlah manusia, tetapi adalah
siluman rubah, tetapi siluman ini tidak punya niat jahat, takkan mencelakai
manusia.
Suatu hari dia menceritakan masalahnya pada Master Baizhang, bagaimana
caranya supaya dia bisa terbebas dari Alam Binatang? Master Baizhang berkata,
baiklah, besok anda datanglah kemari, pada masa kehidupan lampau, bagaimana
orang itu bertanya padamu, sekarang anda bertanya padaku.
Esok harinya lansia ini datang dan Master Baizhang duduk di atas
tempat ceramahnya, lansia itu berlutut memohon bimbingan, lalu bertanya, apakah
praktisi agung masih mengalami Hukum Sebab Akibat? Master Baizhang menjawab,
masih mengalami Hukum Karma, hanya saja terhadap Hukum Karma, mereka memahaminya
dengan jelas dan dimengerti.
Seketika itu juga lansia ini segera tercerahkan, hari berikutnya dia
meninggal dunia dan telah bebas dari bertumimbal lahir jadi rubah.
Master Baizhang mengetahuinya, mengajak beberapa orang ke bukit
belakang, sambil membawa sekop dan
cangkul untuk mengubur bangkai rubah tersebut. Sesampainya di bukit belakang,
ternyata benar ada bangkai rubah, kemudian mereka menguburnya.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 9 September 2010
百丈禪師野狐禪的故事,出家人,不是在家人。也是一位法師,有個問題向他請教,他隨便就答了,自己也以為通了。人家問什麼問題?大修行人還落不落因果?他回答是不落因果。這個法師,答覆的這個法師,死了以後就墮狐狸身,叫野狐身,五百世,就是錯說一個字。為什麼?誤導別人,這個問題多嚴重!這個狐狸算是過去生中有修行,在佛門是法師,五百世也修鍊成人身,不容易。示現的是個老人,頭髮、鬍鬚都白了,老人。百丈大師每天講經牠都來聽,很虔誠的一個聽眾。別人都不知道,只有百丈大師知道牠不是人,牠是個狐狸精。但是牠沒有惡意,牠不會害人。有一天就向百丈大師說,說牠這個問題,如何能夠脫離畜生身?百丈大師說,好,你明天來,過去人家怎麼問你的,你來問我。到第二天牠來了,百丈大師升座,牠就跪下來請教,就問,大修行人還會不會落因果?百丈禪師改一個字,不昧因果。你看看,以前他講不落因果,這不昧因果,牠一下就覺悟了,第二天他就脫離狐狸身。老和尚知道,走,我們到後山去,拿著畚箕、鋤頭,他說我們去替他辦後事,昨天那個老人往生了。到後山果然一看一條狐狸,把牠按照出家人禮節給牠葬了,給牠埋葬。就說出這個出家人過去世是個大法師,錯說了一個字。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一三八集) 2010/9/9
Melontarkan ucapan itu harus bertanggung jawab, apalagi kalau ditulis
menjadi sebuah buku, kapankah kamu baru bisa terbebas dari hukuman? Ketika buku
karyamu telah lenyap dari peredaran, satu jilid pun tidak tersisa lagi, barulah
anda bisa terbebas. Apabila di dunia ini masih tersisa satu jilid saja, maka
anda takkan berdaya terbebas dari hukuman, betapa mengerikannya!
Zaman dulu para praktisi senior yang memberi ceramah sangat
bertanggung jawab, apalagi menulis dan menerbitkannya jadi buku, lebih harus
dipertanggungjawabkan lagi. Mereka masih memiliki rasa takut pada Hukum Sebab
Akibat.
Orang masa kini sudah tidak percaya lagi pada Hukum Karma. Hukum
Karma tetap berlaku meskipun anda tidak percaya. Kita masih belum mencapai
pencerahan, apakah boleh memberi ceramah? Upasaka Huang Nian-zu masih belum
mencapai pencerahan, apakah boleh menulis penjelasan sutra?
Kita membaca penjelasan sutra hasil karyanya, tidak ada definisi
ataupun teori yang diciptakannya sendiri, semuanya merupakan petikan, beliau
membaca 193 judul sutra dan sastra, materi rujukan, lalu mengutip kalimat atau
alinea untuk menjelaskan isi sutra, jadi setiap bagian tulisannya itu memiliki sumber
yang jelas.
Jadi kalau ada yang salah, maka itu bukanlah kesalahanku, saya cuma
memetik saja, kesalahan ada pada sumbernya. Beliau telah memperagakan teladan
yang baik untuk diperlihatkan kepada orang masa kini.
Saat permulaan kami belajar berceramah, oleh karena memahami
kebenaran ini, makanya tidak berani naik ke podium. Guru Li mengetahui hal ini,
sehingga menasehati kami, kalau harus menanti hingga mencapai pencerahan,
barulah keluar berceramah, entah kapan hari tersebut tiba, andaikata sepanjang
hidupmu belum mencapai pencerahan, maka seumur hidup tidak boleh keluar
berceramah, sehingga tidak ada orang yang memberi ceramah, Buddha Dharma bisa
lenyap dari dunia ini, lantas bagaimana cara mengatasi masalah ini?
Makanya Guru Li mengajari kami untuk menceramahkan penjelasan sutra
karya para praktisi zaman dulu, tugas kita hanyalah menerjemahkan dan menjelaskan dengan bahasa modern yang bisa
dimengerti orang masa kini, tetapi maknanya tidak boleh lari, tidak boleh salah
menyampaikan, tidak boleh ada penafsiran sendiri dan tidak boleh memasukkan
pengertian sendiri ke dalamnya.
Jadi kita cuma menuruti sesuai dengan apa yang dia tulis, kalau
ternyata ada kesalahan, maka dialah yang harus bertanggungjawab.
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 9 September 2010
說話不能不負責任,要寫成書那更不得了,寫成書什麼時候你能夠脫罪?你寫的這個書在這個世間消滅了,一本都沒有,你才能夠脫離。如果這個世間還有一本書沒有消失,你就沒有辦法脫離你的罪,你說多可怕!古時候這些大德講經說法負責任的,寫成書本就更不得了。他們怎麼?他們怕因果。現在人不相信因果。因果不是說信則有、不信則無,不是,不信它照樣有,麻煩在這個地方。我們沒有開悟敢講經嗎?黃念祖老居士沒有開悟敢註經嗎?我們看他的註子,不是他自己註的,他讀了一百九十三種經論、參考資料,都是裡面摘錄出來註解的,他有根據。不是我錯的,你說我錯了,那是他們經論上搞錯了,我沒有搞錯。這是什麼?為現代人示現。我們出來學講經,那個時候懂得一點這個道理,不敢!老師來勸導我們,如果等開悟再講經,不知道等到哪一年,如果你這一輩子不開悟,你就一輩子不能講經,那沒人講經,佛法在這個世界上滅了,這問題怎麼解決?所以老師教導我們,他自己也謙虛,他說不但你們不敢,我也不敢,我們今天出來講經是講什麼?講註解。這句話把我們點醒了,我們採取古人的註解,把他註解翻成白話文講出來,意思決定不能講錯。我們這樣照它講發生問題了,他負責任,我們不負責任。我們從這個地方明白了,這才敢。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第一三八集) 2010/9/9